Jumat, 19 Juni 2015

Masih

Aku melepas dengan hati

Berharap tidak terikat lagi

Tapi kau tidak juga menepi

Dan asaku enggan akan sepi

Kadang datang, kadang pergi

Masih merindu, masih menunggu

Mungkin sampai harapku mati

Mungkin sampai lukaku sembuh sendiri.

Kamis, 18 Juni 2015

Bandongan

Mengaji bandongan itu bukan hanya tentang memaknai kitab bahasa arab

Tapi tentang transfer ilmu paling ampuh

Melalui mekanisme bebas tanpa dogma, tanpa kurikulum

Tentang menerima suntikan semangat dan motivasi

Melalui pengalaman-pengalaman yang diceritakan

Melalui celotehan dan gurauan sarat pelajaran


Rabu, 17 Juni 2015

Rindu

Aku merindukanmu,

Di setiap hela tarikan napas

Di setiap  lirikan yang penuh tanya

Di tengah-tengah air mata ataupun tangis bahagia...

Aku benar-benar merindukanmu.

Selasa, 16 Juni 2015

Mungkin Kami...

Mungkin kami memang masih kebanyakan dosa. Mungkin kami memang tidak terlalu mampu. Mungkin kami memang tidak berpengalaman. Mungkin kami memang tidak berhak untuk mendapatkannya.

Atau mungkin, kami memang masih belum bisa ikhlas beramal.

Rada pedih sih, Tuhan. Tapi toh humor-Mu selalu berkesan untuk dinikmati.

Senin, 15 Juni 2015

Saya Ngantuk, Ya Allah

Take home exam
Take home exa
Take home ex
Take home
Take hom
Take ho
Take h
Take
Tak
Ta
Tah
Tahi
Tahik
Tahik k
Tahik ku
Tahik kuc
Tahik kuci
Tahik kucin
Tahik kucing

Terberkatilah anda yang bukan seorang deadliner.

Minggu, 14 Juni 2015

Kapan Ramadhan di Krapyak Lagi?

Sahur ngantri sambil keliyengan gegara nyawa belom ngumpul...
Subuhan sambil ngangguk-ngangguk gara-gara ngantuk berat...
Nyatet kultum tulisannya udah nggak karuan dengan niat yang penting ngumpulin...
Ngaji kitab di musholla pake bawa-bawa bantal...
Nonton FTV atau MV Korea disela-sela pergantian ngaji kitab...
Sore-sore ngebarisin piring biar dapet katering buat buka...
Jalan-jalan sore sampe Jogokariyan niatnya nyari takjil doang eh yang dibeli makanan yang banyaknya cukup ampe 3 hari gara-gara laper mata...
Buka puasa rame-rame abis itu langsung ngerumpi lagi mentang-mentang udah buka...
Dateng teraweh paling belakangan biar dapet di luar...
Sholat teraweh sistemnya kaya puasa 'Daud'...
Abis teraweh langsung ngetep tempat 'strategis' buat ngaji kitab soalnya ngaji kitabnya bareng santri putra...
Ngaji kitab ada yang bawa jajan se kresek biar nggak ngantuk...
Selesai ngaji kitab langsung marathon film atau MV Korea yang kaga bosen-bosen diputer... saaaampe sahur.

Kami memang santri klowor. 😊

(Pict: Pembukaan Program Kegiatan Ramadhan 1436 H PP Krapyak Yogyakarta)

Sabtu, 13 Juni 2015

Entahlah

"Bagaimana?" tanya mereka waktu itu

"Entahlah," jawabku

Bahkan aku yang terlibat tidak tahu ini apa

Karena saat aku memutuskan untuk berhenti mengejar, kau juga mungkin memutuskan untuk berhenti berlari

Tetapi kau tidak kembali, dan aku pun sudah terlalu lelah untuk berjalan lagi

Hanya mencoba mengatur napas kesabaran, mencoba mengobati perih yang tidak mau diabaikan

Hingga kini, di sini lah kita, terpisah jarak yang sama-sama tak ingin kita pedulikan

Hanya saling melambaikan tangan dan tertawa bodoh, entah sampai kapan.

Jumat, 12 Juni 2015

Kita Sendiri

Karena mungkin memang begitu adanya. Kita hanya merindukan apa yang pernah terjadi. Kita merindukan debaran, hasrat, tawa dan sedikit percikan cemburu. Kita merindukan kepakan sayap kupu-kupu, atau usapan lembut, atau pelukan hangat. Kita rindu dipandang dengan binar, dicium dengan mesra, atau dipanggil dengan suara parau yang sarat pemujaan. Kita rindu dinanti, rindu dirindukan, rindu dicintai.

Tapi kadang kita terlalu takut untuk memulai lagi. Takut memberi terlalu banyak hingga akhirnya terpuruk. Takut mencintai terlalu dalam hingga akhirnya tak tertolong.

Karena kadang ini bukan tentang dia, mereka, atau masa lalu. Ini hanya tentang kita sendiri.

Karena memang manusia bisa sedemikian pragmatis.

Kamis, 11 Juni 2015

Anomali

Rasa yang tak pernah hadir selalu muncul jika itu kau

Detak yang tak pernah kencang selalu memburu jika ada kau 

Bahkan sakit itu hilang, digantikan oleh percikan nostalgia yang membayang

Membangkitkan ingatan, menampilkan kilasan

Tapi percayalah, ini bukan rasa penuh ambisi

Aku tertawa untukmu, tersenyum karenamu, tapi tak lagi menangisimu

Aku ingin bahagia, kau ingin bahagia, kita sama-sama ingin bahagia

Semua tanpa tendensi, tanpa ekspektasi

Kita tak bernama, suatu hubungan tanpa definisi

Aku dan kau adalah anomali.

Rabu, 10 Juni 2015

Janji Semesta

Ia membungkus batu itu dengan kertas lalu dilemparnya ke lautan

Tenggelam, basah, hancur

Seperti hatinya yang kini ia paksa tuk menepi

Ia membalikkan badan, melangkahkan kaki, mengusap pipi

Ia tinggalkan bentang biru yang menjadi saksi bisu

Tanpa ia sadari, di belakangnya langit cerah merekah

Seluruh penghuni lautan menyenandungkan alunan penuh janji

Semesta mengalun, mencatat dengan rapi

"Dengan senyum bahagia yang terbentuk di wajahmu, kau akan datang lagi."

Selasa, 09 Juni 2015

Murka

Pernah membayangkan bola besi yang legamnya menggelapkan matamu?

Pernah membayangkan tajam pisau yang kilaunya membutakan pandanganmu?

Pernah membayangkan tali bebat yang kekuatannya memenjarakan asamu?

Pernah membayangkan semua itu mewujud nyata di hadapanmu?

Jika belum, langkahkan kakimu menjauh dariku

Aku sudah merah karena amarah.

Membiru karena pilu.

Senin, 08 Juni 2015

Kau Tidak Pernah Ada

Kau tidak pernah hadir saat lembayung menyelimuti senja

Tidak pernah bicara saat kicau burung pipit mulai menghiasi pagi

Tidak pernah menghampiri saat petir menyambar kencang membelah langit

Tidak pernah melintas saat matahari memancarkan murka dengan teriknya

Kau tidak pernah ada

Tetapi harapku selalu membumbung tinggi

Menunggu, terkadang sambil menangis, terkadang sambil memaki

Menatap langit, menjejak bumi

Menggenggam hati yang entah kini milik luka yang mana lagi.

Minggu, 07 Juni 2015

Sabtu, 06 Juni 2015

Unintended yet Expected

Expect what unexpected.

Thank you for supporting EKALAYA, Guys!

Yeah, we're just 3 dumb people who try to learn without teacher. XD

Jumat, 05 Juni 2015

Menulis Lagi

Ayah, cambuk aku untuk menulis lagi.

Agar kelak di saat semua catatan terbuka, aku bisa mengerti, seberapa jujur anakmu ini terhadap dirinya sendiri.

Rabu, 03 Juni 2015

Bayang

"Tidak mudah menghilangkan bayang," ujarku.

Tertunduk. Putus asa dan lelah luar biasa.

Lalu kau tersenyum, matamu sarat pemahaman.

"Tidak ada kesulitan yang melumpuhkan asamu, sebenarnya. Kau hanya tidak mau mencoba."

"Aku sudah mencoba dan berkali-kali aku kembali ke titik semula!"

Sudut mulutmu pun terangkat, menampakkan lesung pipimu.

"Mengapa kau tersenyum?" Tanyaku jengkel.

"Hanya mengagumi betapa hebatnya bayang itu memelukmu hingga kau mengacuhkan kemampuanmu sendiri."

"Maksudmu?"

"Kau bukannya tidak bisa menghilangkannya, kau hanya tidak ingin bayang itu menghilang."

Selasa, 02 Juni 2015

Mentari

Sang mentari tidak pernah selektif berderma

Dari sang bulan hingga tanah merah

Dari istana mewah hingga tempat sampah

Mengkungkung semesta, membaluri bumi dengan cahaya

(The picture was taken at Kukusan, Kulonprogo, 05.45, June 2nd 2015)